Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CORE: Jelang Natal, pasokan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 08:03:05【Tempat Makan】253 orang sudah membaca
PerkenalanPengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet. ANTARA/HO-Core/am.se

sejumlah komoditas pangan telah menunjukkan tekanan musiman menjelang Natal dan tahun baru, di antaranya cabai, beras dan bawang
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Center of Reform on Economics(CORE) Yusuf Rendy Manilet mengimbau pemerintah untuk menjaga pasokan dan distribusi pangan strategis menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar inflasi tetap terkendali dalam sasaran.
Saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa, Yusuf Rendy Manilet menjelaskan sejumlah komoditas pangan telah menunjukkan tekanan musiman menjelang Natal dan tahun baru, di antaranya cabai, beras dan bawang yang mulai mengalami kenaikan harga di sejumlah daerah.
“Karena itu, perhatian utama pemerintah dan Bank Indonesia (BI) ke depan adalah menjaga kelancaran distribusi dan memastikan pasokan pangan strategis tetap mencukupi sampai akhir tahun,” kata Yusuf.
Permintaan terhadap telur dan daging ayam memperlihatkan peningkatan, yang diharapkan menjadi efek dari pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, Yusuf mengingatkan, efek program ini terhadap inflasi perlu dilihat secara hati-hati.
Pasalnya, program belum terealisasi penuh dan relatif masih terbatas di sejumlah daerah, sehingga dampaknya terhadap harga sejauh ini belum terlalu besar.
“Namun, jika realisasi meningkat, penting untuk mengamankan pasokan agar ngak menimbulkan tekanan harga di sisi bahan pangan hewani,” tuturnya.
Sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia mengalami inflasi tahunan sebesar 2,86 persen year-on-year (yoy) pada Oktober 2025.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik 4,99 persen yoy dengan andil inflasi 1,43 persen. Komoditas yang paling berpengaruh dalam kelompok tersebut ialah cabai merah, diikuti beras dan bawang merah.
Sementara menurut komponen, seluruh komponen mengalami inflasi, baik komponen inti, komponen harga diatur pemerintah, maupun komponen harga bergejolak (volatile food), dengan inflasi tertinggi tercatat pada komponen harga bergejolak.
Komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 6,59 persen dengan andil inflasi sebesar 1,05 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi adalah cabai merah, beras, bawang merah dan daging ayam ras.
Sedangkan komponen inti tercatat mengalami inflasi tahunan 2,36 persen dengan kontribusi terhadap inflasi umum sebesar 1,52 persen dan komponen harga diatur pemerintah naik 1,45 persen dengan andil inflasi 0,29 persen.
Baca juga: Ekonom: RI perlu daya tawar lebih agar AS beri tarif rendah bagi sawit
Baca juga: Ekonom tegaskan pentingnya akuntabilitas dan transparansi kebijakan
Baca juga: Ekonom tekankan perlindungan pekerja terdampak aktivitas bisnis
Suka(961)
Artikel Terkait
- Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan
- Uji nyali makan menu seram sambil jelajah labirin berhantu
- KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura
- Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang
- Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
- Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator
- SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura
- Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025
- CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
Resep Populer
Rekomendasi

Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang

Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca

Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan

ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia

Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif

500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat

BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023